Rabu, 25 April 2012

Koloid

d

Tabel jenis-jenis Koloid

No
Fase Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama
Contoh
1
Padat
Padat
Sol Padat
Gelas Berwarna
2
Padat
Cair
Sol
Sol Emas
3
Padat
Gas
Aerosol
Asap
4
Cair
Padat
Emulsi Padat
Jeli
5
Cair
Cair
Emulsi
Susu
6
Cair
Gas
Aerosol Cair
Kabut
7
Gas
Padat
Buih Padat
Karet
8
Gas
Cair
Buih
Buih Sabun
1. Sol
Sol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat.

2. Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat atau partikel cair

3. Emulsi
Emulsi adalah sitem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya zat cair.
4. Buih
Buih adalah sistem koloi
5. Gel
Gel adalah koloid yang wujudnya berada diantara padat dan cair.



Koloid Hidrofil & Koloid Hidrofob
1. Koloid Liofil
Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan, phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh:
•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
•Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH) 3 , sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.
Koloid liofil/hidrofil lebih mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. Butir-butir koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. Hal ini disebut solvatasi/hidratasi. Dengan cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar dari agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak terjadi pada koloid liofob/hidrofob. Koloid liofob/hidrofob mendapat kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa muatan koloid menstabilkan sistem koloid.
Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk kembali sol hidrofil. Dengan perkataan lain, sol hidrofil bersifat  reversibel. Sebaliknya, sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. Sekali zat terdispersi telah dipisahkan, tidak akan membentuk sol lagi jika dicampur kembali dengan air. Perbedaan sol hidrofil dengan sol hidrofob disimpulkan sebagai berikut.
Tebel Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Hidrofilik
Hidrofob
Mengadsorpsi medium pendispersi
Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
Memberikan Efek Tyndall yang lemah
Efek Tyndall Kuat
Viskositas lebih besar
Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
Stabil pada konsentrasi kecil
Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit
Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
Bersifat Reversibel
Bersifat ireversibel
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar