By : John Handsomez Siregar
air mata jatuh disekujur tubuh
tangisan pilu mewarnai kehidupan
pilar-pilar hati seakan runtuh dan rapuh
tiada mampu menahan badai rindu
waktu terus berjalan mengitari masa
mentari berdiri diujung mayapada
rembulan berkilau di pelupuk sembari kkuh
diri kkuh meratapi derita yang menerpa
rindu demi rindu tiada usai
sepi dalam bangun kenyataan
duduk termangu merintih takdir
ramalan kehidupan telah terusik
diri hanya mampu menangis dan merundung
kekasih tiada kunjung datang bersua
tangisan rindu mencerahkan kisah asmara
aku terluka karena kesepian............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar