Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya[1]. Sifat koligatif larutan terdiri dari dua jenis, yaitu sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif larutan nonelektrolit[1].
Molalitas dan Fraksi Mol
Dalam larutan, terdapat beberapa sifat zat yang hanya ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut[2]. Oleh karena sifat koligatif larutan ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut, maka perlu diketahui tentang konsentrasi larutan[2].
Molalitas (m)
Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut[2]. Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut [2]:
- Keterangan :
m = molalitas larutan (mol / kg)
n = jumlah mol zat terlarut (g / mol)
P = massa pelarut (g)
Fraksi Mol
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan berdasarkan mol[2]. Fraksi mol komponen , dilambangkan dengan adalah jumlah mol komponen dibagi dengan jumlah mol semua komponen dalam larutan[2]. Fraksi mol adalah dan seterusnya[2]. Jumlah fraksi mol dari semua komponen adalah 1[2]. Persamaannya dapat ditulis[2]. Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut[2]:
Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit
Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak
bergantung pada interaksi antara molekul pelarut dan zat terlarut,
tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan[3]. Sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik[3].
] Penurunan Tekanan Uap
Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair[3]. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair[3].
Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang
tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi
penguapan molekul - molekul zat cair[3]. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi[3]. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis[3] :
P0 - P
P0 > P
- Keterangan :
P0 = tekanan uap zat cair murni
P = tekanan uap larutan
Pada tahun 1808, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Perancis
melakukan percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia
menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan fraksi mol pelarut
dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni[3]. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis[3]. Kesimpulan ini dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan[3]. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis[3] :
P = P0 x Xp
= P0 x Xt
- Keterangan :
P = tekanan uap jenuh larutan
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
Xp = fraksi mol zat pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
[sunting] Kenaikan Titik Didih
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya[4]. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer[4]. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya[4].
Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu
larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut[4]. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar[4]. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan dengan ()[4]. Persamaannya dapat ditulis [4]:
- Keterangan :
Tb = kenaikan titik didih
kb = tetapan kenaikan titik didih molal
m = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif
Tabel Tetapan Kenaikan Titik Didih (Kb) Beberapa Pelarut[5]
Pelarut | Titik Didih | Tetapan (Kb) |
---|---|---|
Aseton | 56,2 | 1,71 |
Benzena | 80,1 | 02,53 |
Kamfer | 204,0 | 05,61 |
Karbon tetraklorida | 76,5 | 04,95 |
Sikloheksana | 80,7 | 02,79 |
Naftalena | 217,7 | 05,80 |
Fenol | 182 | 03,04 |
Air | 100,0 | 00,52 |
[sunting] Penurunan Titik Beku
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku
larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Persamaannya dapat
ditulis sebagai berikut[5] :
- Keterangan :
Tf = penurunan titik beku
kf = penurunan titik beku molal
m = molal larutan
Mr = massa molekul relatif
Tabel Penurunan Titik Beku (Kf) Beberapa Pelarut[5]
Pelarut | Titik Beku | Tetapan (Kf) |
---|---|---|
Aseton | -95,35 | 2,40 |
Benzena | 5,45 | 5,12 |
Kamfer | 179,8 | 39,7 |
Karbon tetraklorida | -23 | 29,8 |
Sikloheksana | 6,5 | 20,1 |
Naftalena | 80,5 | 6,94 |
Fenol | 43 | 7,27 |
Air | 0 | 1,86 |
[sunting] Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan
zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan[5].
Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul -
molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut. Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan [5]:
- Keterangan :
= tekanan osmotik
M = molaritas larutan
R = tetapan gas ( 0,082 )
T = suhu mutlak
[sunting] Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit
memliki nilai yang lebih besar daripada sifat koligatif larutan non
elektrolit[6]. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit dirumuskan dalam faktor Van't Hoff[6]. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor Van't Hoff[6] :
- Keterangan :
= faktor Van't Hoff
n = jumlah koefisien kation
= derajat ionisasi
[sunting] Penurunan Tekanan Uap Jenuh
Rumus penurunan tekanan uap jenuh dengan memakai faktor Van't Hoff adalah[6] :
=P0
[sunting] Kenaikan Titik Didih
Persamaannya adalah[6]:
=
[sunting] Penurunan Titik Beku
Persamaannya adalah[6] :
=
[sunting] Tekanan Osmotik
Persamaannya adalah[6] :
=
Tidak ada komentar:
Posting Komentar