Tabel jenis-jenis Koloid
No
|
Fase Terdispersi
|
Medium Pendispersi
|
Nama
|
Contoh
|
---|---|---|---|---|
1
|
Padat
|
Padat
|
Sol Padat
|
Gelas Berwarna
|
2
|
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Sol Emas
|
3
|
Padat
|
Gas
|
Aerosol
|
Asap
|
4
|
Cair
|
Padat
|
Emulsi Padat
|
Jeli
|
5
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Susu
|
6
|
Cair
|
Gas
|
Aerosol Cair
|
Kabut
|
7
|
Gas
|
Padat
|
Buih Padat
|
Karet
|
8
|
Gas
|
Cair
|
Buih
|
Buih Sabun
|
Sol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat.
Aerosol adalah sistem koloid yang terdiri atas partikel padat atau partikel cair
Emulsi adalah sitem koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya zat cair.
4. Buih
Buih adalah sistem koloi
Gel adalah koloid yang wujudnya berada diantara padat dan cair.
Koloid Hidrofil & Koloid Hidrofob
1. Koloid Liofil
Koloid yang memiliki medium
dispersi cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Suatu
koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang
cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka
cairan (Yunani: lio = cairan, philia = suka). Sebaliknya, suatu koloid
disebut koloid liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau
sangat lemah. Liofob berarti tidak suka cairan (Yunani: lio = cairan,
phobia = takut atau benci). Jika medium dispersi yang dipakai adalah
air, maka kedua jenis koloid di atas masing-masing disebut koloid
hidrofil dan koloid hidrofob.
Contoh:
•Koloid hidrofil: sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
•Koloid hidrofob: sol belerang, sol Fe(OH) 3 , sol-sol sulfida, dan sol-sol logam.
Koloid liofil/hidrofil lebih
mantap dan lebih kental daripada koloid liofob/ hidrofob. Butir-butir
koloid liofil/hidrofil membungkus diri dengan cairan/air mediumnya. Hal
ini disebut solvatasi/hidratasi. Dengan cara itu butir-butir koloid
tersebut terhindar dari agregasi (pengelompokan). Hal demikian tidak
terjadi pada koloid liofob/hidrofob. Koloid liofob/hidrofob mendapat
kestabilan karena mengadsorpsi ion atau muatan listrik. Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa muatan koloid menstabilkan sistem koloid.
Sol hidrofil tidak akan menggumpal
pada penambahan sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil
dapat dipisahkan dengan pengendapan atau penguapan. Apabila zat padat
tersebut dicampurkan kembali dengan air, maka dapat membentuk kembali
sol hidrofil. Dengan perkataan lain, sol hidrofil bersifat reversibel.
Sebaliknya, sol hidrofob dapat mengalami koagulasi pada penambahan
sedikit elektrolit. Sekali zat terdispersi telah dipisahkan, tidak akan
membentuk sol lagi jika dicampur kembali dengan air. Perbedaan sol
hidrofil dengan sol hidrofob disimpulkan sebagai berikut.
Tebel Perbedaan Koloid Hidrofil dan Hidrofob
Hidrofilik
|
Hidrofob
|
---|---|
Mengadsorpsi medium pendispersi
|
Tidak mengadsorpsi medium pendispersi
|
Memberikan Efek Tyndall yang lemah
|
Efek Tyndall Kuat
|
Viskositas lebih besar
|
Viskositas hampir sama dengan medium pendispersinya
|
Stabil pada konsentrasi yang lebih besar
|
Stabil pada konsentrasi kecil
|
Tidak mudah digumpalkan dengan oenambahan elektrolit
|
Mudah digumpalkan dengan penambahan elektrolit
|
Bersifat Reversibel
|
Bersifat ireversibel
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar